8.06.2008

NEURASTHENIA

Neurashenia dikarakteristikkan dengan kelemahan menyeluruh, kurang konsentrasi, ketakutan, dan hipokondrik. Istilah tersebut mulai dikenalkan oleh G. M. Beard, seorang ahli syaraf dari Amerika. Neurasthenia mempunyai gejala yang luas termasuk sensasi nyeri yang hebat atau mati rasa di bagian tubuh, kelelahan kronik, ansietas dan pingsan. Beberapa pakar sejarah kedokteran percaya bahwa neurasthenia mungkin sesungguhnya sama dengan syndrom kelelahan kronik.
GANGGUAN NEURASTHENIA

A. Pengertian :
Neurashenia dikarakteristikkan dengan kelemahan menyeluruh, kurang konsentrasi, ketakutan, dan hipokondrik. Istilah tersebut mulai dikenalkan oleh G. M. Beard, seorang ahli syaraf dari Amerika. Neurasthenia mempunyai gejala yang luas termasuk sensasi nyeri yang hebat atau mati rasa di bagian tubuh, kelelahan kronik, ansietas dan pingsan. Beberapa pakar sejarah kedokteran percaya bahwa neurasthenia mungkin sesungguhnya sama dengan syndrom kelelahan kronik.

B. Nama Lain :
Juga dikenal sebagai Primary Neurasthenia, Cardiac Neurosis, Asthenia Kronik, Syndrome Da Costa's, Syndrome Effort, Functional Cardiovascular Disease, Soldier's Heart and Subacute Asthenia.

C. Diagnosis :
Pada akhir tahun 1800, neurasthenia menjadi diagnosis yang populer, yang mencakup keluhan seperti gejala kelemahan, pusing, dan letih dan pengobatan umumnya dengan istirahat total, khususnya pada wanita, yang jenis kelamin yang utama untuk didiagnosa dengan kondisi ini pada eaktu itu. Virginia Woolft telah mengetahui untuk melawan istirahat totsl, yang dia gambarkan pada bukunya On Bein III. protagonis Charlotte Perkins Gilman's dalam bukunya The Yellow Wallpaper juga menderita dibawah tanda dari istirahat total dokter, sebanyak seperti Gilman sendiri. Marcel Proust berkata menderita dengan gejala neurasthenia.
Kriteria Diagnosa dari neurasthenia termasuk : gejala kelelahan yang persisten setelah aktivitas fisik atau mental yang kecil termasuk perasaan umum malaise, yang dikombinasikan dengan campuran kegembiraan dan depresi.ditambah dengan atu atau lebih gejala yang lain : nyeri otot, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, tidak dapat santai dan lekas marah
ketidakmampuan untuk pulih dengan istirahat atau bersantai gangguan dan lelah, tidur yang tidak nyenyak, sering bermasalah dengan mimpinya, durasi lebih dari tiga minggu.



D. Sub Tipe:
1. Cerebrum- sakit kepala merupakan gejala yang prominent. Insomnia adalah karakteristik yang cukup dan pasien tampak tidak segar. Pasien tampak cemas, khawatir,dan sangat ketakuan, cemas pada beberapa bahaya yang akan dating. Kelelahan yang terus-menerus umumnya terjadi.
2. Spinal – nyeri punggung dengan tendensi pada medulla spinalis. Manifestasi lain mungkin termasuk sensasi terbakar, atau bagian tertentu akan merasakan dingin.
3. Gastrointestinal- gangguan lambung adalah karakteristik utama dari bentuk ini. Hiperasiditas, mual, muntah. Pasien mengalami gannguan tidur, dan mempunyai mimpi buruk dan berkembang menjadi watak yang lekas marah. Pasien sering kentut, perut yang berbunyi, konstipasi yang mungkin diselingi dengan diare, dan rasa sakit diseluruh abdomen..
4. Jantung- sementara tidak ada alasan organic, seseorang mungkin mengalami palpitasi dan kadang-kadang nyeri yang mirip dengan angina
5. Urin- kuantitas urin biasanya menurun. Pasien menjadi mudah marah dan mengalami sakit kepala yang tumpul.
6. Seksual- rasa takut menjadi impotent kadang terlintas dalam pikiran, pasien menjadi depresi, mengalami gangguan tidur, rasa nyeri pada testis, mengalami hasrat yang salah, dan sering melakukan masturbasi.

E. Gangguan Subdivisi
• Angiopathic Neurasthemia
• Angioparalytic Neurasthenia
• Pulsating Neurasthenia
• Gastric Neurasthenia
• Neurasthenia Gravis
• Neurasthenia Precox
• Neurocirculatory Asthenia

F. Gejala yang berhubungan :
• Mungkin detak jantung mengalami pecepatan intensitasnya dan ireguler (Palpitasi, takikardi)
• Rasa dingin pada ekstremitas, terutama tangan dan kaki\
• Nafas yang cepat dan abnormal (hyperfentilasi)
• Pusing atau letih
• Mendesah periodic
• Sangat sensitif

G. Differential Diagnosis:
Beberapa gangguan mempunyai gejala yang mirip. Para klinisi dalam menegakan diagnosis mempunyai beberapa perbedaan melawan gangguan diatas yang membutuhkan batasan untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Banyak gangguan medis yang dapat menyebabkan kelelahan meskipun melalui pemeriksaan medis dan melihat riwayat medis diperlukan.
• Depresi
• Gangguan ansietas umum
• Keluhan somatic
• Kondisi psikosomatik lain

H. Penyebab :
Penyebab dari neurasthenia tetap tidak diketahui meskipun seperti sebagian besar gangguan, yang jelas factor predisposisi mungin memainkan peranan penting, yang disebutkan utama mungkin factor herediter, pekerjaan (pekerjaan tinggi stress), umur (biasanyaterjadi diantara umur 20-55 tahun), dan jenis kelamin (lebih dominan pada laki-laki).

I. Pengobatan :
Tidak ada pengobatan fisik yang dapat dibuat. Jika gangguan mental atau fisik terjadi, mungkin baru memerlukan pengobatan. Beard, dengan temanya A.D.Rockwell memperkenalkan elektroterapi dan kemudian pengobatan eksperimental yang terus meningkat pada seseorang dengan neurasthenia, sebuah pengobatan yang masih controversial. Pada tahun 1868 melihat dari fakta yang dipegang oleh Beard’s dan Rockwell’s dengan metode scientif orang mencurigai bahwa fakta tersebut tidak valid.

J. Konseling dan psikoterapi
Selama obat untuk kelelahan yang persisten tersedia, dokter seharusnya mengambil langkah psikologi aktif untuk mendekatkan ke pengobatan.


K. Farmakoterapi :
• Amitriptylin (untuk regulasi nyeri dan tidur).
• Celeksa.
• Effexor.
• Buspiron


L. Prevalensi
Data prevalesi neurasthenia ditampilkan pada tabel-2, dibagi menurut umur dan jenis kelamin, untuk orang dengan kriteria yang ditemui pada akhir bulan (1,2%) dan kadang-kadang pada akhir tahun (1,5%). Hanya 20% orang yag menemui kriteria selama tahun 2000 yang bukan kasus saat ii. Gangguan ini bersifat kronik. Laki-laki lebih sedikit daripada perempuan (1,2 % dibanding 1,4%) yang tampak pada perbedaan apa yang sering dipercayai dan perbedaan dari bentuk fasilitas pelayanan kesehatan. Pada pemeriksaan lebih lanjut, jumlah orang yang dilaporkan mengalami kelelahan (13,2%), lebih signfikan perempuan daripada laki-laki yang mengatakan “ya” (14.9% v. 11.3%; P50.05). Kemudian, meskipun lebih banyak perempuan daripada laki-laki pada populasi yang melaporkan kelelahan, namun prevalensi dari neurasthenia tidak lebih tinggi pada perempuan.


Tidak ada komentar: